Rabu, 28 April 2021

Fakta Kaktus Yang Jarang Diketahui

        Kaktus berasal dari kata "Kaktos" yang berarti tanaman berduri. Batang kaktus dilapisi dengan jaringan lilin yang bisa mengurangi terjadinya penguapan. Pada jaringan lilin yang bentuknya seperti jelly tersebut kaktus banyak menyimpan air, sehingga meskipun berada di daerah padang pasir sekalipun, ia tetap bisa bertahan, tetapi bukan berarti kaktus tidak membutuhkan air, kaktus memiliki akar yang sangat panjang untuk mencari sumber air jauh ke dalam tanah sehingga kaktus mampu beradaptasi denga baik di Indonesia. Namun ketika menyiramnya terlalu berlebihan dan membiarkannya terendam air, kaktus tentu akan segera membusuk dan mati. Oleh karena itu disarankan untuk menyiram secukupnya saja.

Sumber : Kaktus makassarku

        Kaktus termasuk salah satu tanaman yang memiliki usia yang panjang. Di alam liar kaktus mampu hidup hingga ratusan tahun. Namun jika dijadikan sebagai tanaman hias di rumah kemungkinan kaktus hanya hidup lebih kurang 10 tahun. 

Kaktus tidak memiliki daun ?



        Jika anda pernah melihat kaktus, disekeliling tanaman ini yang terdapat duri yang tajam salah satunya berfungsi untuk melindungi diri dari binatang yang ingin mengambil air di dalam batang kaktus. Duri ini juga sebagai daun kaktus dan memiliki warna terang yang berfungsi untuk memantulkan cahaya matahari untuk menjaga kondisi tanaman tetap dingin.

Sabtu, 24 April 2021

Makalah Kewirausahaan, Karakteristik, Tujuan dan Manfaat

                                                                         BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Entrepreneur berasal dari bahasa inggris yang artinya kewirausahaan. Wirausaha adalah seseorang yang mampu melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi dengan memanfaatkan peluang tersebut untuk memulai suatu usaha atau bisnis yang baru atau kemampuan setiap orang untuk menangkap setiap peluang usaha, dan dimanfaatkannya sebagai lahan usaha atau bisnis untuk mencari keuntungan. Dan seluruh waktunya dicurahkan untuk menemukan peluang-peluang bisnis.

Adapaun menurut Undang-Undang pasal 1 tentang Kewirausahaan Nasioanal yang berbunyi :

1.    Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan warga negara Indonesia dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

2.    Kewirausahaan Nasional adalah hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan dalam lingkup seluruh wilayah Indonesia.

Di dalam Undang Undang pasal 18 menjelaskan tentang  karakter wirausaha, yang berbunyi :

Karakter wirausaha yang ingin dibentuk :

a.    Instrumental

b.    Prestatif

c.    Keluwesan Kergaul

d.     Kerja keras

e.    Efikasi Diri

f.     Pengambilan Resiko

g.    Swakendali

h.    Inovatif, dan

i.      Kemandirian.

                        

 

Tujuan kewirausahaan menurut Undang-Undang pasal 3, yang berbunyi :

Kewirausahaan Nasional bertujuan menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan yang inovatif dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

 

Data UMKM dan Usaha Besar Tahun 2013

NO

Indikator

Satuan

2013

Jumlah

Pangsa%

1.       

Unit Usaha

A.    UMKM

• Mikro

• Kecil

•Menengah

B.     Usaha Besar

Unit

57.900.787 57.895.721 57.189.393 654.222

52.106

5.066

 

99,99

98,77

 1,13

 0,09

 0,01

2.       

Unit Usaha

A.    UMKM

• Mikro

• Kecil

•Menengah

B.     Usaha Besar

Orang

117.681.244 114.144.082 106.624.466 5.570.231 3.949.385 3.537.162

 

96,99

88,90

 4,73

3,36

 3,01

3.       

PDB Atas Dasar Harga Berlaku

A.    UMKM

• Mikro

• Kecil

•Menengah

B.     Usaha Besar

Miliar (Rp)

9.014.951,2 5.440.007,9 3.326.564,8 876.385,3 1.237.057,8 3.574.943,3

 

60,34

36,90

9,72

13,72

39,66

4.       

Total Ekspor Non Migas

A.    UMKM

• Mikro

• Kecil

•Menengah

B.     Usaha Besar

Miliar (Rp)

1.161.327 182.112,7 15.989,5 32.051,8 134.071,4 979.214,8

15,68

1,38

 2,76

11,54

 84,32

 

Sumber:Kementrian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, 2015

Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal   20 Juni 1994 UMKM didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan/usaha yang mempunyai jualan/omset pertahun setinggi-tingginya Rp. 600.000.000 atau aset/aktiva setinggi-tingginya Rp. 600.000.000 (diluar tanah dan bangunan yang ditempati), terdiri dari:(1) bidang usaha(Fa, CV, PT, dan koperasi) dan (2) perorangan (pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan, peramban hutan, penambang, pedagang barang dan jasa) . UMKM memiliki peranan yang penting bagi perekonomian Indonesia. Karena itu pengembangan di sektor UMKM ini sangat diperlukan untuk peningkatan ekonomi. Permasalahan-permasalahan yang ada harus cepat-cepat ditangani.

B.       Rumusan Masalah

1.  Bagaimana karakteristik kewirausahaan?

2.  Apa tujuan kewirausahaan?

3.  Apa manfaat kewirausahaan?

C.      Tujuan

1.         Bagaimana karakteristik kewirausahaan?

2.         Apa tujuan kewirausahaan?

3.         Apa manfaat kewirausahaan?


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Karakteristik Kewirausahaan

Secara etimologi, kewirausahaan berasal bahasa inggris yang artinya usahawan atau pengusah. Wira artinya kesempatan, pahlawan, pribadi yang unggul, panutan, berbudi luhur, berani dan berkarakter. Sedangkan menurut "Kamus Besar Bahasa Indonesia", pengusaha adalah orang-orang yang cerdas atau berbakat yang mengenali produk baru, menentukan metode produksi baru, mengatur pembelian produk baru, menyesuaikan modal kerja, dan melakukan pemasaran. Kewirausahaan adalah sejenis kreativitas dan kemampuan berinovasi, pandai menangkap peluang, dan selalu bersedia menerima setiap investasi dan perubahan positif yang dapat membawa pertumbuhan bisnis.[1]

Kewirausahaan memiliki arti yang cukup luas, karena menyebutkan seseorang atau setiap orang yang mampu menangkap peluang-peluang usaha, kemudian peluang usaha tersebut dijadikannya sebagai lahan bisnis dengan mencurahkan segenap waktunya untuk menciptakan peluang bisnis.

Menurut beberapa ahli, kewirausahaan dapat diartikan sebagai berikut :

a.         Menurut Richard Cantillon (1697‐1734). Ia merupakan seorang ekonomon dari keturunan Perancis. Ia mengatakan bahwa entrepreneur berasal dari istilah kata ”entreprende” dari bahasa Perancis yang artinya menjalankan.[2]

b.         Menurut Hisrich Entrepreneurship atau Kewirausahaan adalah jiwa kewirausahaan yang ditumbuhkan untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar[3]

Wirausaha adalah orang yang menjalankan bisnis atau perusahaan dan dapat menghasilkan untung dan rugi. Oleh karena itu, wirausahawan perlu dipersiapkan secara mental. Oleh karena itu, wirausahawan harus memiliki ciri-ciri khusus yang melekat pada wirausaha tersebut. Pengusaha harus visioner. Menantikan pemikiran komputasi, mencari masalah alternatif dan solusinya. Untuk menjadi wirausahawan seseorang harus memiliki  karakteristik sebagai berikut:

a.     Percaya diri

Keyakinan atau percaya diri merupakan gabungan dari sikap dan keyakinan seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan. Dalam praktiknya, sikap percaya ini adalah keyakinan dalam memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan saat ini. Oleh karena itu, kepercayaan diri memiliki nilai keimanan, optimisme, individualitas dan kemandirian. Orang yang percaya diri sering kali yakin dengan kemampuannya untuk sukses.[4]

b.    Inisiatif

Inisiatif berarti selalu ingin menemukan dan mulai melakukan sesuatu. Memulai membutuhkan kemauan dan tekad yang kuat serta inisiatif yang besar. Begitu sukses, kesuksesan berikutnya akan menyusul, sehingga bisnis akan terus berkembang. Dalam berwirausaha, peluang hanya bisa didapatkan jika ada inisiatif. Perilaku proaktif biasanya bisa diperoleh dengan pelatihan dan pengalaman skill bertahun-tahun, sedangkan pengembangan diperoleh melalui disiplin diri, pemikiran kritis, daya tanggap, antusiasme, dan antusiasme.[5]

c.     Motivasi Prestasi

Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi harus ada pada diri wirausahawan, karena dapat membentuk dirinya sendiri dalam pikiran, selalu menjaga keunggulan, dan melakukan segala sesuatu di luar standar yang ada. Motivasi berprestasi diartikan pertama kali sebagai perilaku yang dihasilkan dengan mengikuti standar keunggulan, sehingga dapat dinilai dari perspektif sukses dan gagal. Kondisi kedua adalah bahwa individu harus lebih atau kurang bertanggung jawab atas hasilnya. Ketiga, tingkat tantangan dan ketidakpastian.[6]

d.    Kepemimpinan

Seorang wirausahawan yang sukses selalu memiliki ketrampilan kepemimpinan, ketrampilan kepemimpinan dan panutan. Dia selalu ingin tampil beda dan menonjol. Kepemimpinan mengacu pada kualitas tingkah laku seseorang, yang mempengaruhi tingkah laku orang lain atau sekelompok orang, sehingga dapat bergerak menuju tujuan bersama. Pengusaha yang ingin bekerja dengan orang lain harus memiliki keterampilan kepemimpinan.

Kepemimpinan merupakan faktor kunci bagi wirausahawan. Dengan kinerja luar biasa di bidang ini, pengusaha akan memperhatikan orientasi tujuan, pekerjaan atau hubungan pribadi dan efektivitas.

B.     Tujuan Kewirausahaan

Transformasi pengetahuan kewirausahaan sudah berjalan dengan pesat saat beberapa dekade terakhir ini. Khususnya di Indonesia, kewirausahaan diajarkan di beberapa sekolah menengah atas kejuruan bahkan hingga berbagai perguruan tinggi termasuk jurusan Pendidikan Agama Islam. Di antaranya bahkan dijadikan sebagai kurikulum wajib bahkan menjadi salah satu konsentrasi di program studi tertentu.[7]

Sederhananya kewirausahaan merupakan sebuah ilmu bisa diajarkan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang memiliki tujuan agar paradigma berpikir siswa berubah dari berorientasi menjadi pegawai menjadi mau dan mampu menjadi wirausaha.


Sumber : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan, BPS 2020

Sumber : Institute for Development Economy and Finance 23 November 2020

Anomali pengangguran dari data yang dirilis BPS setiap tahun tentu menjadi masalah bagi bangsa Indonesia. Pengangguran dan kemiskinan terjadi karena perbandingan kesempatan kerja tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja. Kesenjangan antara jumlah permntaan dan penawaran tenaga kerja ini perlu dipikirkan, lebih-lebih untuk tenaga kerja yang tidak terdidik, tidak terampil, dan atau tenaga kerja berpendidikan rendah. Bila tidak tertampung di lapangan kerja formal, jalan satu satunya adalah dengan membekali mereka keterampilan berwirausaha agar mereka dapat memperoleh pengasilan dan menciptakan kesejahteraan. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa tujuan kewirausahaan adalah :

1.    Memajukan dan mensejahterakan masyarakat

2.    Mensosialisasikan kepada masyarakat

3.    Membudayakan perilaku dan sikap semangat dalam berwirausaha

4.    Mengembangkan kesadaran untuk berwirausaha terhadap semua golongan

5.    Meningkatkan daya saing ekonomi Negara

C.      Manfaat Kewirausahaan

Kegiatan kewirausahaan dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik. Menurut Thomas W. Zimmerer  ada beberapa manfaat kewirausahaan antara lain[8] :

a.         Peluang untuk menentukan nasib sendiri

Wirausahawan yang memiliki usaha sendiri tentu mendapatkan kebebasan dan peluang untuk meraih apa yang berguna baginya dan mencapai tujuannya sendiri.

b.         Peluang untuk melakukan perubahan

Semakin banyak penguasaha yang memulai usahanya karena mereka mampu menciptakan sebuah peluang untuk melakukan perubahan yang menurut mereka sangat substansial. Oleh karenanya, pengusaha sekarang bisa menemukan berbagai cara untuk mengkombinasikan wujud keperdulian mereka terhadap masalah ekonomi dengan sosial dengan harapan bisa menjalani hidup yang lebih baik.

c.         Adanya peluang untuk meraih potensi diri sepenuhnya

Keberhasilan para wirausahawan merupakan suatu hal yang ditentukan oleh inovasi, kreativitas, visi dan antusias yang mereka miliki. Dalam memiliki usaha atau perusahaan sendiri dapat memberikan kekuasaan hak kepada mereka, kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minatnya sendiri.

d.         Mendapatkan peluang meraih profit

Mendapat profit dalam kewirausahaan adalah salah satu motivasi penting untuk mendirikan usahanya sendiri. Meskipun dominasi pebisnis tidai ingin menjadi kaya raya namun kebanyakan diantara mereka bisa dikatakan berkecukupan.

e.         Memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya.

Wirausahawan atau pemilik bisnis mini acapkali merupakan warga  yg paling dihormati dan dipercaya. Kepercayaan saling merhormati merupakan karakteristik pengusaha mini . Pemilik bisnis menyukai agama  dan pengakuan yang diterima menurut pelanggan yang sudah dilayani menggunakan setia selama bertahun-tahun

f.          Memiliki hak untuk melakukan sesuatu yang disukai

Hal yg berdasarkan sang pengusaha mini  atau pemilik perusahaan mini  merupakan bahwa  aktivitas bisnis mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan kewirausahawan yg berhasil menentukan masuk pada usaha tertentu, lantaran memang mereka tertarik & menyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau kegemaran mereka sebagai pekerjaan mereka & mereka bahagia  bahwa mereka melakukannya.

  

BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Secara etimologi, kewirausahaan berasal bahasa inggris yang artinya usahawan atau pengusah. Wira artinya kesempatan, pahlawan, pribadi yang unggul, panutan, berbudi luhur, berani dan berkarakter. Sedangkan menurut "Kamus Besar Bahasa Indonesia", pengusaha adalah orang-orang yang cerdas atau berbakat yang mengenali produk baru, menentukan metode produksi baru, mengatur pembelian produk baru, menyesuaikan modal kerja, dan melakukan pemasaran. Kewirausahaan memiliki arti yang cukup luas. Namun sederhananya kewirausahaan adalah sejenis kreativitas dan kemampuan berinovasi, pandai menangkap peluang, dan selalu bersedia menerima setiap investasi dan perubahan positif yang dapat membawa pertumbuhan bisnis.

Wirausaha adalah orang yang menjalankan bisnis atau perusahaan dan dapat menghasilkan untung dan rugi. Oleh karena itu, wirausahawan perlu dipersiapkan secara mental. Oleh karena itu, wirausahawan harus memiliki ciri-ciri khusus yang melekat pada wirausaha tersebut. Pengusaha harus visioner. Untuk menjadi wirausahawan seseorang harus memiliki  karakteristik, yaitu: Percaya diri, inisiatif, motivasi prestasi dan kepemimpinan.

Adapun tujuan kewirausahaan adalah :

1.    Memajukan dan mensejahterakan masyarakat

2.    Mensosialisasikan kepada masyarakat

3.    Membudayakan perilaku dan sikap semangat dalam berwirausaha

4.    Mengembangkan kesadaran untuk berwirausaha terhadap semua golongan

5.    Meningkatkan daya saing ekonomi Negara

B.       Saran

Demikianlah makalah ini kami susun, kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami menerima kritikan, saran, masukan dari pembaca agar lebih baik lagi untuk kedepannya.



[1] Eko Agus Alfianto, Kewirausahaan : Sebuah Kajian Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Heritage Volume 1 Nomor 2. Januari 2012. Hlm. 33

[2] Avin Fadilla Helmi. Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Dalam Perspektif Psikologi. Buletin Psikologi. Volume 17, No. 2, 2009: 57 – 65. Hlm. 57

[3] Ibid.

[4] Suryana, Kewirausahaaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat, Jakata, Edisi-3, 2008, hlm. 39.

[5] ibid hlm. 15.                                                                                  

[6] Sirad Hantoro, Kiat Sukses Berwirausaha, Adicita Karsa Nusa, Yogyakarta, Cet. Ke-1, 2005, hlm. 34.

[7] Abas Sunarya, Sudaryono dan Asep Saefullah (2011). Kewirausahaan. Yogyakarta: Penerbit CV Andi Offset hlm. 14

[8] Rintan Saragih. A MEMBANGUN USAHA KREATIF, INOVATIF DAN BERMANFAAT MELALUI PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL. Jurnal Kewirausahaan. Vol 3 No. 2 Desember 2017. Hlm.27     


DAFTAR PUSTAKA

Abas Sunarya, Sudaryono dan Asep Saefullah. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta: Penerbit CV Andi Offset.

Alfianto, Eko Agus. 2012. Kewirausahaan : Sebuah Kajian Pengabdian Kepada Masyarakat. Jurnal Heritage. Volume 1 Nomor 2.

Fadilla Helmi, Avin. 2009. Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Dalam Perspektif Psikologi. Buletin Psikologi. Volume 17, No. 2 ; 57 – 65

Kurniawan Gogi, Kewirausahaan Di Era 4.0. Banyumas : Sasanti Institute.

Saragih, Rintan. 2017. A Membangun Usaha Kreatif, Inovatif Dan Bermanfaat Melalui Penerapan Kewirausahaan Sosial. Jurnal Kewirausahaan. Vol 3 No. 2 Desember.

Sirad Hantoro, 2005. Kiat Sukses Berwirausaha. Yogyakarta: Adicita Karsa Nusa.

Suryana, 2008. Kewirausahaaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakata: Salemba Empat.