Minggu, 17 April 2022

MAKALAH TUJUAN FILOSOPIS PENDIDIKAN ISLAM DAN TUJUAN FUNGSIONAL PENDDIKAN ISLAM

MAKALAH TUJUAN FILOSOPIS PENDIDIKAN ISLAM DAN TUJUAN FUNGSIONAL PENDDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar belakang

Tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah mencari ridha Allah swt. Dengan pendidikan, diharapkan akan lahir individu-individu yang baik, bermoral, dan berkualitas. Sehingga bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, dan negaranya. Islam sangat mementingkan pendidikan. Karena dengan pendidikan yang benar dan berkualitas dapat menghasilkan pendidikan yang berakhlak dan beradab. Al-Ghazali mengungkapkan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Sehingga dapat menciptakan pendidikan yang baik dan benar.

Mengapa tujuan-tujuan pendidikan perlu dibahas ? karena dengan tujuan itu kita bisa melihat ada namanya tujuan jangka panjang atau tujuan pendidikan sepanjang hayat. untuk mencapai jangka panjang maka diperlukan tujuan pilosofis, tujuan fungsional dan tujuan insidental.

Untuk mengetahui itu maka di dalam makalah ini kami memaparkan pemahaman mengenai tujuan filosofis, tujuan fungsional dan tujuan insidental.

B.     Rumusan masalah

1.      Apa tujuan filosopis pendidikan islam ?

2.      Apa tujuan fungsional pendidikan islam ?

3.      Apa tujuan insidental ?

4.      Bagaimana mewujudkan tujuan filosofis, fungsional dan insidental ?

 

C.     Tujuan penulisan

1.      Untuk mengetahui tujuan filosopis pendidikan islam.

2.      Untuk mengetahui tujuan fungsional pendidikan islam.

3.      Untuk mengetahui tujuan insidental pendidikan islam.

4.      Untuk mengetahui bagaimana mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan tersebut.


BAB II PEMBAHASAN

1.       Tujuan Filosopi Pendidikan Islam


Sebelum menjelaskan tujuan filosopis (filsafat) pendidikan islam disini pemakalah akan sampaikan beberapa defenisi filosopis dan pendidikan islam menurut para pakar pendidikan. Umum nya para pakar memberikan arti pendidikan sebagai proses. Tepat nya pendidikan islam merupakan proses menjadikan manusia lebih baik “insan kamil”, bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak sesuai dengan nilai nilai islam.

Pemikiran filsafat yang diarahkan oleh filosof meliputi berbagai bidang kehidupan manusia, seperti politik, ekonomi, hukum dan juga pendidikan. Dalam kaitannya dengan pendidikan, filsafat memiliki makna sebagai pemikiran yang rasional, mendalam, sistematis, universal dan spekulasi tentang pendidikan. Karena pendidikan menyangkut problem manusia dengan kehidupannya yang berhubungan aktifias pendidikan (oekerjaan mendidik), maka secara garis besar filsafat  pendidikan meliputi pemikiran mengenai bagaimana menusia, hubungan dengan lingan, potensi yang dimilikinya, kemungkinan-kemungkinan untuk di didik dan sebagainya.1

Sedangkan pengertian Pendidikan Islam menurut Dr. Muhammad Fadhil Al-Jamali yang dikutip oleh Dr. Rahmat Hidayat di dalam kitabnya menyatakan bahwa pengertian pendidikan islam sebagai upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak manusia untuk lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun perbuatan.2


1 Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, cet:4, Kalam Mulia ( Jakarta : 2015) hlm.4

 

2 Rahmat Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam, LPPI (Medan : 2016)


Selanjutnya, pengertian pendidikan Islam datang dari hasil rumusan Seminar Pendidikan Islam se-Indonesia 1960, yang memberikan pengertian pendidikan Islam sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam3

Beda halnya dengan Rahmayulis mengartikan bahwa Filsfat Pendidikan Islam memiliki makna yang mengkhususkan kajian pemikiran-pemikiran yang menyeluruh, mendasar tentang pendidikan berdasarkan tuntutan Islam.4 Sedangkan di dalam konteks keislaman menuntut manusia memiliki nilai-nilai kebenaran yang hakiki dan mutlak untuk dijadikan sebagai pedoman dalam aspek kehidupan maupun pendidikan.

Maka dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan Folosofis Pendidikan Islam adalah untuk mempertinggi akhlak, memperkuat dan meningkatkan keimanan guna mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat. Rahmayulis mengatakan bahwa tujuan filosofis pendidikan islam identik dengan tugas kenabian yang diemban oleh Rasul yang mana diutus untuk membina akhlak yang mulia. Tujuan yang dicapai pendidikan islam adalah senantiasa diarahkan kepada bentuk bimbingan potensi manusia yang mampu mengemban amanah dan tugasnya sebagai khalifah dimuka bumi. Begitu juga menjadikan manusia sebagai fitri : jasmani, akal, gaib, dan ruh.

 

Tujuan pilosofis adalah tujuan yg ingin dicapai di dunia dan akhirat. Apa tujuan yang diharapkan dari tujuan pilosofis? Yang diharapkan adalah supaya manusia itu bisa berinteraksi kepada manusia yang lain, bisa berinteraksi dengan tuhannya, bisa berinteraksi dengan alamnya secara sempurna dengan mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya. Tujuan filosofis bersifat abstrak tidak nyata tidak konkrit tapi bisa dirasakan dan bisa dibuktikan dalam interaksi kita kepada Allah, kepada manusia dan kepada alam.


3 Keputusan Seminar Pendidikan Islam se-Indonesia di Cipayung, Bogor, tanggal 7s/d 11 Mei 1960

4 Rahmayulis, hlm.4


Dengan penempatan pemikiran dan tindakan yang sejalan dengan prinsip al- Qur’an dan Hadist, maka tujuan pendidikan yang akan dicapai memacu kepada tujuan penciptaan-Nya yaitu mencapai kesempurnaan yang bertujuan untuk mendekatkan diri keppada Allah SWT, serta kesempurnaan manusia yang bertujuan kebahagiaan dunia dan akhirat ( Insan Kamil ).Oleh karena itu maka tujuan pendidikan islam secara filosofis secara hakiki sejalan dengan mamacu ke arah Firman Allah Q.S. Al-Baqarah ayat 201

201. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"5.

2.       Tujuan Fungsional Pendidikan Islam

Tujuan fungsional pendidikan islam merupakan tujuan yang sasarannya diarahkan pada kemampuan murid untuk memfungsikan daya kognisi, afeksi, dan psikomotor dari hasil pendidikan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Menrut Abdul Mujib yang di kutip dari Rudi Suryadi dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam tujuan yang dimaksud adalah meliputi:

a)   Tujuan individual yang sasarannya pada pemberian kemampuan individual untuk mengamalkan nilai- nilai yang telah diinternalisasikan kedalam kepribadian berupa moral, intelektual, dan skill.

b)   Tujuan sosial yang sasarannya pada pemberian kemampuan pengamalan nilai-nilai sosial, interpersonal, dan interaksional dengan orang lain dalam masyarakat.

c)    Tujuan moral yang sasarannya pada pemberian kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan moral atas dorongan motivasi yang bersumber pada agama,dan

d)   Tujuan profesional yang sasarannya memberikan kemampuan untuk mengamalkan keahlian sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.6

Tujuan fungsional ini artinya adalah bagaimana kita bisa mempungsikan

4

5 Al-Qur’an dan Terjmahan

6 Rudi Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam, ( Yogyakarta : Deepublish 2018) h.40-41


potensi-potensi yang ada dalam diri kita itu bisa kita fungsikan atau kita aplikasikan. Di dalam alquran terdapat potensi yang diberikan Allah menjadi khalifah sesuai dengan QS. Albaqarah.

 

Tugas kita adalah menjadi khalifah. Maka untuk bisa fungsi kita berjalan sebagai khalifah, atau sebagai pemimpin maka harus memiliki pengetahuan, yang  mana pengetahuan itu harus kita cari.

 

3.       Tujuan Insidental

Tujuan insidental ini artinya tujuan tersendiri yang bersifat seketika, sekitika yang dimaksud adalah momentil. Ada momen momen tertentu yang sudah di siapkan untuk mencapai tujuan tersebut, jadi insidentil di sini bukan berarti bahwa tujuan pendidikan itu disusun dengan cara sembarangan atau suka suka tapi tujuan insidentil itu adalah rujuan pendidikan yang secara spesifik memiliki rentan waktu yang relatif pendek di banding dengan tujuan filosopis dan fungsional.

 

4.       Mewujudkan Tujuan Pendidikan


Ada 4 poin bagaimana bisa mencapai tujuan pilosofis, tujuan fungsional dan tujuan insidental. Antara lain :

1.      Melakukan pembelajaran atau peningkatan kecerdasan motorik.

Maksudnya adalah bagaimana dari hari-kehari seseorang bisa meningkatkan kondisi jasmaninya.

2.      Meningkatkan kecerdasan emosional

Maksudnya bagaimana seseorang mengontrol emosionalnya supaya bisa stabil.

3.        Meningkatkan kecerdasan kognitif

Maksudnya proses pembelajaran yang diikuti orang secara bertahap baik dari lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal dan informal

4.      Kecerdasan spritual

Maksud nya bagaimana seseorang meningkatkan spritualnya dari hari kehari.

 

 

Kecerdasan Spiritual adalah poin yang paling penting dari semuanya. Karena orang yang sudah terpelihara kecerdasan spritualnya insyaallah emosionalnya, motoriknya, kognitifnya akan mengikut.

BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan

Tujuan Folosofis Pendidikan Islam adalah untuk mempertinggi akhlak, memperkuat dan meningkatkan keimanan guna mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat. Rahmayulis mengatakan bahwa tujuan filosofis pendidikan islam identik dengan tugas kenabian yang diemban oleh Rasul yang mana diutus untuk membina akhlak yang mulia.

Tujuan fungsional pendidikan islam merupakan tujuan yang sasarannya diarahkan pada kemampuan murid untuk memfungsikan daya kognisi, afeksi, dan psikomotor dari hasil pendidikan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Menrut Abdul Mujib yang di kutip dari Rudi Suryadi dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam tujuan yang dimaksud adalah meliputi:

a) Tujuan individual yang sasarannya pada pemberiankemampuan individual untuk mengamalkan nilai- nilai yang telah diinternalisasikan kedalam kepribadian berupa moral, intelektual, dan skill.

b) Tujuan sosial yang sasarammya pada pemberian kemampuan pengamalan nilai- nilai sosial, interpersonal, dan interaksional dengan orang lain dalam masyarakat.

c)  Tujuan moral yang sasarannya pada pemberian kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan moral atas dorongan motivasi yang bersumber pada agama,dan

d) Tujuan profesional yang sasarannya memberikan kempuan untuk mengamalkan keahlian sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

B.     Saran

Bagi para pembaca hendaknya membaca sekaligus memahami isi dan mengambil manfaat terdapat di dalam makalah ini. Makalah ini dapat dijadikan pegangan awal bagi para mahasiswa yang akan menjadi guru.

DAFTAR PUSTAKA

 

Ramayulis, 2015. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta. cet:4, Kalam Mulia. Rahmat Hidayat, 2016. Ilmu Pendidikan Islam, Medan, LPPI.

Rudi Suryadi, 2018. Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta. Deepublish.

 

Keputusan Seminar Pendidikan Islam se-Indonesia di Cipayung, Bogor, tanggal 7s/d 11 Mei 1960.