Disini saya mau meresume Sebuah Jurnal yang berjudul
Dalam
ilmu psikologi, perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam
berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai
yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai yang tidak dirasakan. Ketika
pengajar telah mengetahui perilaku awal siswa, perlu kiranya memperhatikan
hasil tersebut bagi pengembangan tujuan instruksional. Perlu diperhatikan bahwa
tugas selanjutnya bagi pengajar tidak hanya sekedar menyesuaikan perilaku awal
siswa dengan desain instruksional saja, tetapi lebih dari itu, pengajar harus
mempunyai cara dalam memodifikasi tingkah laku awal menjadi tingkah laku final
yang ingin dituju
Di
samping mengidentifikasi perilaku awal siswa, pengembang instruksional harus
pula mengidentifikasi karakteristik siswa yang berhubungan dengan keperluan
pengembangan instruksional. Minat siswa pada umumnya, misalnya pada olah raga
dan musik, karena sebagian besar siswa adalah penggemar musik, dapat dijadikan
bahan dalam memberikan contoh dalam rangka penjelasan materi pelajaran.
Kemampuan siswa yang kurang dalam membaca bahasa Inggris merupakan masukan pula
bagi pengembang instruksional untuk memilih bahan-bahan pelajaran yang tidak
berbahasa Inggris atau menerjemahkannya terlebih dahulu ke dalam bahasa
Indonesia.
Tujuan
mengetahui karakteristik siswa adalah untuk mengukur, apakah siswa akan mampu
mencapai tujuan belajarnya atau tidak; sampai di mana minat siswa terhadap
pelajaran yang akan dipelajari. Bila siswa mampu, hal-hal apa yang memperkuat;
dan bila tidak mampu hal-hal apa yang menjadi penghambat.
Oleh
karena itu, mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik awal siswa
merupakan salah satu unsur penting dalam model pengembangan instruksional.
Mengidentifikasinya dengan mengemukakan pendekatan “menerima siswa apa adanya
dan menyusun sistem instruksional atas dasar keadaan siswa/siswa tersebut”.
Karena itu, mengetahui perilaku yang dikuasai siswa sebelum mengikuti pelajaran
diperlukan untuk dapat mencapai tujuan instruksional yang ditetapkan. Dengan
kata lain, penetapan suatu tujuan instruksional tergantung pada perilaku awal
dan karakteristik awal siswa.
Perilaku
awal dan karakteristik awal siswa penting, karena mempunyai implikasi terhadap
penyusunan bahan belajar dan sistem instruksional. Oleh karena itu, dalam
pembahasan selanjutnya akan dibicarakan cara mengidentifikasi perilaku dan
karakteristik awal siswa. Hasilnya akan menjadi salah satu dasar dalam
mengembangkan sistem instruksional yang sesuai untuk siswa tersebut. Dengan
melaksanakan kegiatan tersebut, masalah heterogennya siswa dalam kelas dapat
diatasi, setidaknya dapat dikurangi.
GUNAWAN, Gunawan. INDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SEKOLAH DASAR FULL DAY SCHOOL. NIZHAMIYAH, 2018, 8.2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar