Sabtu, 02 Mei 2020

Sejarah Bedug

Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan mauoun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan waktu shalat atau sembahyang. Bedug terbuat dari sepotong kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengna kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.

Sumber : rayuansukma.blogspot.com
Sebelum bedug ada di Indonesia, bedug telah banyak ditempatkan di kuil-kuil Buddha sebagai alat komunikasi ritual seperti yang ada di China, Korea, Jepang dan India.

Pada zaman dulu ketika Laksamana Cheng Hoo sampai ke pulau Jawa (tepatnya di daerah Semarang), Cheng Hoo memberikan hadiah bedug kepada Raja di Jawa (Semarang) karena Raja Jawa waktu itu menginginkan suara bedug juga bisa didengar di Masjid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar